Wednesday, May 18, 2011
Right Time
My Unusual Voice
Monday, May 9, 2011
Which Way?
Hidup diantara pilihan itu bukan sesuatu yang gampang.. Kadang kita bersyukur kita punya pilihan, tapi gak jarang juga kita mencak-mencak karena kita punya pilihan.. Kenapa sih kita harus memilih ?
Kalau hidup itu pilihan, kenapa sih kita gak bisa milih orang tua kita siapa? Kita lahir dimana? Atau bahkan ada beberapa hal yang kita gak suka terjadi dan kita gak bisa memilih. Life isn’t that fair my friends..
Sekarang g lagi pusing milih diantara 2 pilihan. Pilihan pertama yang bakalan membuat g tenang dan santai2 aja hidup enak, pilihan kedua adalah pilihan yang kalau g pilih, g harus memulai beberapa hal dari awal dan hidup sendiri dan belajar survive. Pusing? Iya. Karena pilihan itu kesempatan yang gak akan datang kedua kalinya. Atau mungkin datang tapi gak dalam waktu dekat.
Doa, doa dan doa.. Udah dapat jawaban pasti? Belom. Tapi udah ada kira2 deh jalan mana yang harus di pilih. Berat, berbagai pertimbangan pun di pikirin, cobaan, dan yang paling besar adalah keinginan diri kita sendiri. Kalau kita udah mau sesuatu dan sesuatu itu udah di depan mata, rasanya tuh.. harus kita dapetin. Ya gak? Walaupun kita gak tau itu yang terbaik apa bukan, tapi kalau kita mau, kita harus dapetin. Kalau lagi disituasi kyk gni, pikiran g cuma 1, Boleh gak Tuhan? Aku mau loh, kalau bisa sih Tuhan kasih yang terbaik, tapi aku bener-bener mau. Egois. Munafik. Bilang kalau kita terima yang terbaik, giliran gak dapat apa yang kita mau, kita marah. Itulah manusia, dan itulah g. Karena g jg manusia.
G pun berharap bukan cuma dikasih yang terbaik, tapi juga dikasih hati yang mau menerima dengan baik dan ikhlas. Haruskah g memilih apa yg g mau? Apa haruskah g menunggu jawaban dari Bapa? Bagaimanapun, kita bisa memilih jalan hidup kita, tapi kalau gak sesuai kehendak-Nya, kita bisa aja menyesal. Daripada menyesal, mendingan menunggu jawaban kan? Lebih baik mencegah daripada mengobati. Lebih baik menunggu yang terbaik daripada menyesal dikemudian hari.
Hopefully, I’ll find my way in the right time. Not too fast yet too late :)
ME and MY DREAM
Dulu, waktu kecil, sering di tanya mau jadi apa, anak-anak kecil pasti bilangnya, Presiden, Dokter, Astronot, pokoknya yang keren-keren deh. Nah g? sampe SD kelas-6 g jawabnya, “Gak tau mau jadi apa” begitu masuk SMP, jawaban g, “PETANI” What? Hari gini jadi petani?
Emak bapak g kyknya kaget juga kali ya denger jawaban anaknya mau jadi petani. Kesannya, profesi petani itu rendah. Tapi menurut g enggak. Nah sejak itulah, g tiap bulan selalu beli majalah TRUBUS. Gaya doang? Gak. G belajar banyak tentang tanamanan. Lama kelamaan, g makin serius sedikit. Sering kepo beli tanaman, yang akhirnya gk di urus jg. Hahah,, masa remaja maen ke mall, g maen di taman, mending kalau sambil baca buku ato ngapaen gitu, g ngorek-ngorek tanaman, motong dahan gitu2..
Kalau ada yang nanya, “Kenapa sih Cai mau jadi petani?” Bingung jawabnya, yang pasti, karena g suka tanaman. “Petani kan duitnya sedikit” Nah ini nih yang membuat petani kesannya rendahan, FINANSIAL. Emang harus g akui, duitnya petani itu gak sebanyak pegawai kantoran, tapi tiap kali panen, duitnya banyak dan kalau dia bisa nyimpen kan lumayan, apalagi petani yang udah punya sawah ber-hektar2, coba deh kalau kita beli tanah segede itu harganya brapa duit??
Menurut g, kerjaan petani itu mulia loh. Tanpa petani, kt gak akan bisa makan nasi. Tanpa petani, gak ada tuh terasering. Tapi kadang kita merendahkan petani. Kasian ya.
Lanjut, harapan g jadi petani akhirnya pupus juga pas SMA. Padahal waktu itu g udah mau cari-cari kampus yang ada jurusan pertaniannya. Ehh, pas pembagian IPS atau IPA, nilai keren g keluar. Fisika, Kimia, Biologi sih boleh tinggi. Matematika? Oke. Kurang 5 POIN ! Mungkin boleh sih masuk IPA. Tapi pertimbangan g saat itu, masuk IPA sih oke, tapi kan dalam 2 tahun lu ketemu Matematika dan pasti lebih susah dong, gmn kalau sampe gak naik kelas coba? Akhirnya g masuk IPS dan tetep aja, matematika g jeblok. Geblek. Akhirnya harapan dan cita-cita g yang udah g pertahanin selama hampir 4 tahun, pupus cuma gara-gara angka.
Abis itu, g gk punya cita-cita lagi. Kuliah mau ambil apa aja bingung. Ke Cina? Beh, si papa gak kasih padahal g uda pengen banget. Ngelamar beberapa jurusan yang sama sekali gak g pikirin.. goblok juga. Sampe temen-temen udah tau mau masuk jurusan apa, g bingung. Yang laen udah beli formulir dan apply ke beberapa Universitas, g belom. Tiba-tiba si mama ajak g ke beberapa kampus. Bin*s : pilihannya, Sastra mandarin atau DKV (Desain Komunikasi Visual), UP* : DKV. Bhs Inggris dan Musik. Begitu liat Bin*s, g lgsg ilfil. Gimana gk, lingkungannya itu loh, keluar-keluar udah jalan sempit super rame dan banyak yang jualan. Beh, stress kali g kalau disana, UP*? Terlalu highclass bwt seorang g. Lagian keterimanya musik. Musik yang menurut g, les aja cukup lah.
Tiba-tiba suatu hari si mama blg, ada kampus baru. UMN. Kampus g sekarang. Jurusannya? DKV. Mama ampe bingung, kok bisa-bisanya g masuk DKV. Jelas-jelas dari kecil bakat gambar g gk keliatan. Dari dlu g menonjol di olahraga, musik dan maen-maen. Sempet sih ada tes minat bakat gitu di sekolah. Ada bagian saran dan jurusan yang g ambil sesuai kemampuan. Tebak dong paling atas apa? TEKNIK KIMIA. TEKNIK? Jauh-jauh. G anak IPS. Pilihan keduanya juga Olahraga dan Musik kalau gak salah. Tapi karena saking bingungnya, ya udah deh. Nekat masuk DKV. Dunia asing.
Begitu g liat jurusan cabang DKV di kampus, ada Animasi, Desain Grafis dan Sinematografi. Wuah, langsung deh, g menemukan cita-cita g yang ke-2 dan masih g pegang sampe sekarang. G mau jadi Director of Photography. Kebetulan g suka foto2 dan yang pastinya punya talent lah. Sejak semester 1, g uda yakin banget tuh g masuk cinema dan jadi DoP. Sekarang udah 1 taun berkecimpung di dunia cinema, g terus menerus memperdalam ilmu teknik pengambilan gambar. Dan g enjoy. WALAUPUN tugas di dunia cinema itu ampun-ampunan. Entah g akan menjadi apa dimasa depan, kadang ada lah sesuatu yang bisa membuat g ‘belok’ bukan jadi DoP.
G jadi inget prinsip g, My dream isn’t fully mine. Maksudnya, kadang kan kita mau jadi apa, di tentuin sama yang mahakuasa di atas. Rancanganmu, bukan rancangan-Nya, manusia boleh berencana, tapi rencana Tuhan lah yang jalan. Amin.
Mother's Day.. My Mom..
Sosoknya sederhana. Cara berpakaiannya pun sederhana. Kaos lama dan rok bahan berwarna hitam. Wajahnya mencerminkan pribadinya yang ramah. Beliau duduk di kursi dekat meja kerjanya di kantor. Menghabiskan waktu mendesain, menghitung dan tentunya bekerja keras. Di meja yang sama, beliau selalu memulai hari dengan renungan singkat. Itulah mama.
Mama yang telah membesarkan aku sampai sekarang. Entah sudah berapa banyak pengorbanan yang dilakukan mama dari mulai mengandung sampai aku nyaris berumur 20 tahun ini. Mama yang ku kenal seorang yang hangat, ramah dan tentunya, penyayang. Mama yang selalu care sama anaknya walaupun kadang anak-anaknya cuek. Mama yang selalu mendahulukan anaknya disbanding dirinya sendiri. Mama yang selalu berusaha memberikan anaknya yang terbaik.
Kalau sehari-hari beliau mengajak aku dan adikku bercanda, itu sesuatu yang tidak bisa di beli dengan materi. Tawa nya sangat berharga untukku. Aku ingin selalu membuat mama tersenyum walaupun aku tahu aku tak akan bisa selalu membuatnya tersenyum. Muka kecewa atau sekedar suara nya membuat hatiku hancur walaupun aku tak menunjukan itu kepadanya. Wajah kesalnya membuat hatiku teriris, setiap goresan yang selalu mengingatkan aku bahwa aku telah menyakiti mama. Muka yang selalu menunjukan bahwa beliau tidak apa-apa, membuatku semakin terenyuh mengetahui beliau menyimpan bebannya sendiri. Air muka yang menunjukan rasa khawatirnya, membuat aku sedih, kenapa aku selalu membuat mama tidak tenang.
Teriakannya mengingatkan ku untuk sekedar minum obat kalau aku sakit, cukup membuatku merasakan perhatiannya. Kata-katanya yang kadang membuat ku jengkel, tapi aku tahu, itu bentuk perhatiannya. Kadang aku membuatnya kesal karena sikap cuek ku. Tapi aku selalu memikirkan perkataannya. Tak jarang beliau mengingatkan ku untuk bersaat teduh dan berdoa setiap pagi, tapi kadang tidak ku lakukan. Maaf ma. Tak jarang juga aku membalas sms atau bbm nya dengan singkat, karena aku sedang sibuk dengan tugas atau aku sedang sibuk dengan teman-teman. Maaf ma. Kadang kalau aku mau bolos, muka dan perkataan mama yang selalu muncul di pikiran ku. Membuatku mengurungkan niat walaupun kadang aku masih bolos. Waktu aku menerima hasil ujian ku, kudapati nilai yang kurang baik menurutku, aku ingin berkata,”maaf Ma” aku tahu aku bisa, tapi aku kurang berusaha.
Mama bekerja dengan susah payah, mencari uang untuk aku dan adikku hidup dengan berkecukupan. Mama yang tak mengenal lelah, sakitpun masih bekerja. Terima kasih ma. Mama selalu menyempatkan diri sekedar telepon atau sms menanyakan kabar, sebaliknya aku jarang menanyakan kabarnya, Makasih ma. Mama yang selalu mendukungku kalau aku mau berbuat sesuatu, menyuport ku, mendoakan ku, makasih ma. Mama yang selalu ada kalau aku mau cerita tentang hidup ku di serpong, makasih ma udah mau memasang telinga untuk mendengarkan anakmu.
Kadang atau bahkan sering, aku mengecewakan mama, tap mama tetap menyayangiku tanpa syarat. Kasih ibu yang selalu tulus untuk anaknya selalu kurasakan setiap aku bertemu mama. Sering aku kangen sama mama kalau aku di serpong, hanya saja aku jarang mengungkapkannya. Seringkali saat aku senang, aku ingin membagikan itu ke mama, hanya saja aku bukan orang yang bisa mengekspresikan itu dengan baik. Banyak hal yang tak terungkap kalau aku memikirkan mama.
Mama memang bukanlah ibu yang terbaik di dunia, tapi mama adalah hal yang terbaik yang pernah terjadi dan ada di hidupku. Apa jadinya aku kalau tak ada mama? Apa jadinya aku kalau mama tidak selalu ada di sampingku? Mama memang tidak sempurna, tapi mama selalu berikan yg terbaik. Aku menerima mama dengan tulus, Kasih seorang ibu kepada anaknya adalah kasih yang tulus, tanpa syarat dan kasih yang selalu sabar. Kasih seorang anak belum tentu seperti itu. Tapi aku, mengasihi mama dengan tulus.
Kalau aku bilang aku gak akan kecewain mama, itu berarti aku berbohong. Bagaimanapun, sepanjang hidupku, aku akan mengecewakan mama. Bagaimana pun aku juga manusia yang pernah gagal dan mungkin akan menghadapi cobaan yang lebih berat di kemudian hari. Impianku, disaat aku dewasa nanti, saat aku punya keluarga sendiri, aku gak mau ‘menelantarkan’ mama. Mama akan kurawat, sebagaimana mama merawat aku waktu aku kecil. Aku gak bisa berjanji akan selalu menyenangkan mama, tapi aku bisa berjanji suatu hal, aku mau mengasihi mama seumur hidupku. Aku cuma minta Tuhan kasih aku kesempatan untuk sekedar balas budi sama mama. Bagaimana pun umur orang, kita tidak ada yang tahu. Aku berdoa, minta Tuhan kasih mama kesempatan hidup lebih lama supaya mama bisa melihat anak mama sukses, membalas budi mama yang sebenarnya gak bisa dibalas dengan penuh. Aku minta Tuhan supaya Tuhan kasih aku hati yang selalu berbakti sama mama, kasih aku kepekaan supaya aku dapat sekedar bertanya, “mama sehat?”
Mama yang selalu aku sayang, sebelum semuanya terlambat, karena aku gak tahu kapan kesempatan ini datang lagi, aku mau bilang, terima kasih udah menjadi mama yang terbaik untuk aku. Walaupun aku sering mengecewakan mama. Dan maaf ma, untuk segala sikap yang kurang baik. Bagaimana pun aku tetap manusia yang gak luput dari dosa. Maaf kalau ada kata-kata yang menyakiti hati mama. Melihat mama kecewa, aku hancur. Walaupun gak ku tunjukan, aku selalu berdoa sama Tuhan, minta maaf sama Tuhan dan nitip maaf sama Tuhan untuk mama.
Mama, aku sayang sekali sama mama. Sabar ya menghadapi aku dan cobaan-cobaan lain di dunia. Inget, mama punya Tuhan dan aku yang selalu ada buat mama dan mendoakan mama. Bagaimanapun, mama tetap manusia yang paling aku sayang didunia ini. Jaga kesehatan, selalu berdoa, beri yang terbaik bwt Tuham dan layanilah Tuhan seumur hidup mama.
Makasih ma, mungkin gak ada kata-kata yang bisa mewakili rasa terima kasih ku, tapi biarlah mama mengerti sendiri sebagaimana aku menyayangi dan mengasihi mama.
Your Daughter..
Tuesday, May 3, 2011
Good song, sad feeling
Sahabat Kecil
Baru saja berakhir
Hujan di sore ini
Menyisakan keajaiban
Kilauan indahnya pelangi
Tak pernah terlewatkan
Dan tetap mengaguminya
Kesempatan seperti ini
Tak akan bisa di beli
Reff:
Bersamamu ku habiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya
Melawan keterbatasan
Walau sedikit kemungkinan
Tak akan menyerah untuk hadapi
Hingga sedih tak mau datang lagi
Back to Reff:
Janganlah berganti
Janganlah berganti
Janganlah berganti
Tetaplah seperti ini
Janganlah berganti
Janganlah berganti
Tetaplah seperti ini
Lagu yang entah kenapa ada di i-Tunes laptop g.. hmm..
Pertama kali denger lagu ini udah lama sih, tapi waktu itu gak ada kesan apa2.. sekarang? woah banyak feeling yg muncul.. sedih? senang?
Persahabatan? gak bisa dibeli dengan apa pun.. Persahabatan itu sesuatu yg menunjukan kalau Tuhan itu gak pernah membiarkan kita sendirian di dunia.. Ada seseorang atau banyak orang yg mengerti kita, membantu kita disaat susah, bersenang-senang dan tertawa sama kita, menangis bersama kita dan tentunya, mengingatkan kalau kita salah..
Baru beberapa hari yg lalu g nge-tweet "Sahabat: mengulurkan tangan saat kt di bwah, menggandeng tangan saat kt di samping, bertepuk tangan saat kt di atas."
Kata-kata ini tiba2 muncul aja.. Kalau di pikir2, woh jarang ada orang sperti ini. Bae bener kalau bisa begini. Tpi pikiran lain yg muncul adalah, g mau jadi seseorang yang seperti itu.. G selalu seneng kalau ada temen g yg sukses, gk ada rasa iri, ya kecuali tuh org uda nipu trus dy dapet posisi ato apa lah gt, itu sih keki abis..
Anyway, g pny beberapa orang yg bs g anggap sahabat. Entah mereka menganggap g itu siapa mereka. Tiap kali mereka butuh, g selalu ada, tiap mereka ajak senang2, g ada, setiap mereka salah dan butuh sekedar pandangan g, g kasih. G gak bakal mendukung mereka kalau g merasa tindakan mereka itu salah. Jadi kadang mereka lagi sedih, bisa g tambahin ancur dengan pandangan g kalau mereka salah. Emang sih mereka jadi makin ancur. Tapi toh abis itu mereka datang ke g dan cuma berterima kasih karena kalau gk g 'ancurin' mereka belom tentu bisa mikir. G gk blg g slalu bener sih, tp entahlah, g tipe orang yg kalo uda ada sesuatu yg beres, g ngmg seada nya. Kalau g salah, g jg minta maaf, tp keabanyakan bener sih. Bukannya sombong ye, tapi insting g cukup kuat.
G gk blg g perfect sebagai sahabat. Sahabat itu kan juga org. Org yg bs berbuat kesalahan. Kalau kita mengharapkan sahabat kita gk bakal ngecewain kita, berarti kita bodoh. Suatu saat pasti adalah rasa kecewa. Tergantung bagaimana kita menyikapi nya juga. Punya sahabat gk berarti selalu seneng, gk berarti kita selalu tenang karena ada yg dukung.
Tapi g cuma mau blg, pny sahabat berarti kita diberi kesempatan untuk menerima seseorang yang berbeda dengan kita dengan tulus, menyayangi dia dengan tulus, belajar dari hidup nya, sesuatu yang gk bisa di beli dengan materi...
So, bestfriends, i do love you guys :)